Dikutip dari jurnal Setioko (2009), sprawl dapat di artikan sebagai pembangunan yang tidak terencana, menyebar, kepadatan rendah dan tidak terstruktur dikawasan pinggiran perkotaan.
![]() |
source : www.bloomberg.com |
Pertumbuhan kota (urban growth) didefinisikan sebagai laju
pertambahan penduduk di suatu wilayah perkotaan. Hal ini diakibatkan oleh
urbanisasi yang merupakan perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan.
Laju urbanisasi yang meningkat setiap tahun
menuntut lebih banyak pengembangan kawasan baru untuk perumahan, fasilitas
sosial, komersial dan penggunaan lahan perkotaan lainnya. Namun, kurangnya
batas kota yang jelas telah menyebabkan terciptanya urban sprawl yang merambah
ke daerah lingkungan sensitif, daerah pertanian utama dan daerah yang tidak
cocok untuk pembangunan. Selain itu, tingginya permintaan penggunaan lahan di
kawasan strategis juga menyebabkan penggunaan lahan
Penyebaran perkotaan (urban sprawl) di
negara-negara maju telah dimulai pada tahun 1950-an sebagai akibat dari
urbanisasi yang cepat. Orang-orang yang memiliki kemampuan finansial yang lebih
memiliki keinginan untuk tinggal di luar pusat kota besar. Keinginan tersebut
didasari sebagai cara untuk menghindari lalu lintas yang padat, kebisingan
suara, kejahatan dan masalah yang timbul di daerah perkotaan. Supaya memiliki
area rumah yang lebih luas dan menikmati lingkungan hidup yang lebih baik di
pinggiran kota, serta mempertahankan akses yang baik ke fasilitas dipusat kota.
Seiring cepatnya perkembangan daerah pinggiran kota, semakin banyak tanah di
area pedesaan yang diubah menjadi area bangunan. Banyak sekali terjadi alih fungsi
lahan akibat pertumbuhan perkotaan. Maka tidak heran apabila area hijau yang
semula sebagai area resapan air atau area taman dan lainnya berubah menjadi
area bangunan.
Pola Pertumbuhan Urban Sprawl
Pola pertumbuhan urban sprawl telah menghasilkan wilayah metropolitan yang besar dengan kepadatan penduduk rendah, dimana Sebagian besar penduduk pinggiran kota tinggal dirumah keluarga tunggal atau perumahan yang dibangun di area pinggiran untuk bepergian ke tempat kerja, sekolah, dan kegiatan lainnya dengan menggunakan kendaraan. Proses ini ironisnya terkadang dipercepat dengan perencanaan pengambilan keputusan.
Proses perluasan areal perkotaan (urban sprawl) terdapat 3 garis besar yang perlu diperhatikan yaitu:
- Perkembangan konsentris (concentric development) dicirikan dengan perkembangan fisik kota yang mempunyai sifat rata pada bagian luar, cenderung lambat dan menunjukkan morfologi kota yang kompak.
- Perkembangan memanjang (ribbon development) dicirikan dengan perkembangan kota yang berkembang mengikuti jaringan transportasi yang ada sehingga peran jaringan transportasi memegang peranan yang sangat penting dalam proses perkembangan kota jenis ini.
- Perkembangan yang meloncat (leap frog development/checker-board development) dicirikan perkembangan kota yang tidak teratur atau meloncat dari kota induk. Tipe perkembangan jenis ini merupakan perkembangan kota yang tidak efektif dan efisien.
pemasalahan perkotaan salah satunya ya urban sprawl yang kurang dibarengi dengan semua fasilitas dan pelayanan, ditambah lagi saat ini dunia sedang gencar mencoba mengembalikan fungsi iklim dan sadar atau tidak dampak perubahan iklim terbesar nya ya di perkotaan. salam dari Leantoro
BalasHapushal yang menjadi catatan serius ialah dampak dari perubahan iklim di perkotaan yang sering terjadi yaitu bencana banjir. Kita sering lihat di berita ketika musim penghujan datang pasti hal utama yang menjadi sorotan banjir di daerah perkotaan.
HapusInformasi yang bermanfaat sekali Bang, Urban Sprawl adalah kata yang baru saya dengar saat ini dan itu diulas dengan baik oleh Abang.
BalasHapusSemoga menjadi Amal Jariyah
Ternyata di negara-negara maju itu orang-orang kaya nya lebih memilih tinggal di luar pusat kota, dan berbanding terbalik dengan yang di negara berkembang.... Nice review!!
BalasHapusKarena harga tanah atau rumah di pusat kota sangat mahal, jadi berfikiran dengan uang misal 500 juta kalau di belikan di area yang agak pinggir pasti dapat tanah yang luas, beda kalau di beliin di kota serta toh jalannya sudah enak dan masih gak padat.
HapusSudah melihat fenomena urban sprawl ini di daerah domisili saya di Tangerang Selatan. Pembangunan cluster sangat marak dilakukan, sampai 'nyempil-nyempil' di belakang kompleks orang (dan akhirnya jadi meminjam jalan aksesnya), entah apakah ada AMDAL-nya atau tidak.
BalasHapusEfek yang dirasakan masyarakat salah satunya area ruang terbuka hijau jadi berkurang, dan untuk AMDAL biasanya sudah ada tapi ya tahu sendiri mbak,
Hapuskalau casenya di Indonesia, itu terjadi dimana aja ya? atau memang terjadi di seluruh wilayah?
BalasHapusUntuk case di Indonesia bisa di lihat di kota-kota besar salah satunya Jakarta, bisa dilihat pembangunannya yang setiap tahun mulai berkembang ke daerah-daerah pinggiran kota, yang membuat yang awalnya daerah tidak padat menjadi daerah padat serta di tambah lagi pembangunan area industri
HapusWah, jadi nambah pengetahuan baru. Urban Sprawl, kata yg masih asing kudengar. Baru tau dari artikel ini. Thanks infonya kak. Bermanfaat sekali.
BalasHapusKeren ni beritanya, namba wawasan juga soal urban sprawl prkembangannya gimna??
BalasHapusBaru dengar istilahnya tapi fenomena ini memang nyata dan ada juga di sekitarku. Banyak lahan pertanian yg diubah mjd perumahan dan dampaknya bikin laha pertanian disebelahnya jd lahan tidak produktif.
BalasHapusmenurut saya pertumbuhan kota dan pemukiman butuh perencanaan jangka panjang yang tidak bisa dihandle oleh sebatas walikota, bupati, dan gubernur. butuh partisipasi langsung pemerintah pusat melalui kementerian terkait membangun sistem tata kota terpadu yang terus dijalankan meski berganti kepemimpinan dan kepengurusan.
BalasHapusakhirnya lahan hijau di perkotaan makin mengecil...dampaknya jadi kemana-mana, belum lagi masalah kesehatan...
BalasHapus